Langsung ke konten utama

Pelajaran penting saat membangun sebuah mimpi

Hidup hampa tanpa tujuan

Hey Andy It's Here

Ketika menulis artikel ini, aku sedang dalam fase kebingungan atau istilah keren anak zaman sekarang tuh Overthinking.


Sebenarnya, aku sendiri pun bingung apa yang sedang aku pikirkan. Karena sedang mengalami fase perubahan dari anak yang selalu dimanjakan dalam lingkungan hangat keluarga, tiba-tiba beralih menjadi seorang anak kos yang bahkan lebih bingung mau makan apa hari ini. Kalau aku pikir-pikir. Aku kepingin mengajak kalian mendalami kehidupanku 3 tahun yang lalu. Yap, saat masa-masa paling gelap dalam kehidupan sosial. Awal munculnya pandemi.
Sekolah diliburkan dan tentunya kegiatan belajar-mengajar secara daring menurutku sangat amat tidak efektif. Oleh karena itu, suatu malam aku memutuskan membuat 5 tujuan hidup yang harus aku capai dalam 6 bulan. Yaaaa...walaupun kalau aku pikir-pikir 3 tahun setelah itu atau saat ini belum juga terealisasikan. 1 diantara tujuan itu ialah aku kepingin mempunyai perut sixpack. Mungkin...agak terlihat lucu. Namun, buat anak yang baru puber, tujuan seperti itu layaknya menamatkan bos terakhir dalam game.

Maka dimulailah aku membuat sebuah planning agar tujuanku itu dapat tercapai. Seiring berjalannya waktu hingga 1 bulan lamanya aku menjalani rutinitas yang menjemukan namun terasa menyenangkan karena aku enjoy menjalaninya. Hingga kini aku berpikir apa yang membuat diriku saat itu ingin menyakiti badanku-dalam artian positif tentunya-hingga pada puncaknya aku memahami akan suatu hal tentang habit. Ada 3 fase yang aku alami berdasarkan pengalaman pribadi:

1. Motivasi + Aksi : Zonk
2. Motivasi + Rencana + Target : Ilusi
3. Rencana + Target + Aksi : Success

Disini aku bakalan bantu menerjemahkan satu-satu dimulai dari yang fase 1. Bayangkan kalau kalian ingin menjalani sebuah kebiasaan baru setelah menonton video motivasi maka semangat kalian pastinya akan menggebu-gebu. Ya kannn...??? ngaku deh lo pada. Semua juga gitu kok, santaiii. Namun, kalau aku perhatikan saat aku mengalami fase 1, jika aku melakukan sebuah aksi hanya berangkat dari sebuah motivasi besar maka akan berapa lama motivasi itu bertahan. Paling tidak sampai 1 bulan ataupun 21 hari. Kenapa? Karena kamu gak punya sebuah target atau alasan kenapa kamu ngelakuin hal yang akan kamu lakukan setelah menonton sebuah video motivasi. Seiring berjalannya waktu, tidak sampai 2 minggu motivasi atau semangat itu akan memudar.

Selanjutnya di fase 2. Simpel aja nih kenapa disebut ilusi. Ya karena gaada aksi. Pasti kalian pernah juga kan setelah dapat inspirasi terus buat rencana dan target yang amat spesifik tapi kelamaan dieksekusi, nunggu waktu yang tepatlah, karena ga mood, atau karena ada acara mendadak hingga keburu mager. Hadehh bro/sis itulah mengapa ada yang bilang "Motivasi tanpa Aksi hanyalah Ilusi".

Fase 3 atau fase final nih bro/sis. Dari 2 fase sebelumnya, hanya satu elemen yang hilang. Yaitu, motivasi. Kenapa begitu? Motivasi ibarat bahan bakar yang suatu saat akan habis jika tidak diisi ulang, Rencana bagaikan roda yang merupakan elemen penting dalam sebuah kendaraan agar bisa berjalan dan Aksi adalah kemampuan kita untuk bergerak melakukan sesuatu supaya kita bisa sampai di tujuan.

Lalu mengapa motivasi tidak begitu penting dalam membangun sebuah habit padahal ia layaknya bahan bakar dalam sebuah kendaraan. Coba deh dipikir lagi. Kendaraan apa yang bisa jalan tanpa bahan bakar hanya bermodalkan roda dan tenaga manusia. Yapp... sepeda jawabannya. Jika dibandingkan dengan motor dan mobil, sepeda memang akan lama sampai di tujuan. Namun bayangkan bila ada kendala tak terduga seperti bahan bakar yang habis seperti motivasi tadi. Maka, kita ga akan tergerak kan?

Kesimpulannya, motivasi memang membantu kita agar tergerak melakukan sesuatu. Tapi ketimbang motivasi, aku lebih suka menyebutnya sebagai inspirasi. Buatlah rencana spesifik yang membantu kita untuk mendekatkan pada tujuan dan berkomitmenlah pada rencana itu.

Akhir kata, semoga artikel ini bisa memberikan sedikit wawasan yang tidak begitu banyak. Karena segmennya Pengalaman, jadi kuharap kalian yang membaca bisa mengambil hal yang baik dari pengalamanku pribadi. See youuu...

Postingan populer dari blog ini