Hey, Andy it's here
Pada artikel kali ini, gue bakalan ngejabarin sebuah opini tentang:
Stigma yang biasa terjadi saat bersosialisasi
Pada dasarnya, manusia memang sebuah makhluk sosial yang tugasnya adalah berinteraksi satu sama lain. Terlepas dari sebuah stigma bahwa manusia dibagi ke dalam kelompok ekstrovert dan introvert. Dari stigma ini saja sudah salah. Kebanyakan dari kita pernah melihat bahwa ekstrovert adalah orang yang cenderung aktif dan introvert adalah orang yang cenderung pasif. Dikatakan benar juga tidak salah.
Stigma Introvert dan Ekstrovert hanyalah cara alamiah untuk mengkotak-kotakan setiap individu
Padahal menurut gue sendiri itu adalah cara yang salah untuk menggeneralisasi atau meyakini bahwa lo ga bisa berbuat atau belajar suatu hal hanya karena lo itu seorang introvert. Yeah, you know? i hate when an individual who seeks the truth when he's wrong. Mereka salah tetapi mereka mencari pembenaran dan keyakinan bahwa mereka tidak bisa lebih dari yang mereka pikirkan.
Selain seputa tentang stigma Ekstrovert dan Introvert, lo pada pasti pernah ketemu atau punya kenalan yang tentu aja relate dengan kalimat ini,
Mereka meletakkan kelemahan orang lain untuk dibawah mereka dan menjadikan kekuatan sebagai kekuasaan atas diri mereka sendiri
Paham? coba cerna dulu.
Ibarat kata, mereka punya suatu kelebihan dan menempatkan kelemahan orang lain dibawah mereka sedangkan mereka sendiri berbuat dengan cara seolah-olah orang yang lemah membutuhkan orang yang kuat. Alias, munafik. Kenapa begitu? karena udah sering gue sendiri lihat di lingkungan sekitar. Orang yang mempunyai kekuatan sering memanfaatkan orang lain yang dimana tanpa sadar orang yang dimanfaatkan itu tidak sadar bahwa dirinya sedang dimanfaatkan. Hehe... agak berlibet ya. Tapi udah gue revisi sendiri tingggal bagaimana pemahaman lo mencerna kalimat tadi.
Solusinya gimana biar lo ga merasa dimanfaatin?...
Ya lo hanya perlu menantang diri lo untuk berkata tidak, tidak, dan tidak. Inget ya, lo itu punya kontrol atas diri lo. Apalagi laki-laki yang ditakdirkan untuk menjadi pemimpin. Tapi, lo tetap harus tau konteks nya atau kapan harus berkata tidak dan kapan harus berkata iya. Tergantung suasana dan kondisi lo saat terjadi saat itu.
Terimakasih buat lo yang sudah membaca hingga akhir. Semoga bermanfaat dan have a nice day, dude.